Liburan Musim Dingin di Sapporo: Kanal Otaru

Dari pusat kota Sapporo, mari melipir sejenak ke kota kecil yang berdekatan dengan laut: Otaru. Kota ini dulunya merupakan kota pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan hasil bumi dan rempah. Salah satu tourist spot yang sangat terkenal adalah Kanal Otaru. Kanal ini selesai dibangun pada tahun 1923 dengan panjang mencapai 1.140 meter. Di sisi kiri dan kanan kanal ini terdapat deretan bangunan seperti gudang penyimpanan. Kini, bangunan tersebut telah dipugar dan dialihfungsikan menjadi restoran dan area pertokoan. Kanal ini menjadi sangat istimewa saat musim dingin berkat festival Snow Light Path.

Bagaimana cara pergi ke Otaru?

Dari stasiun Sapporo, gunakan jalur kereta JR Hakodate Line. Bagi kamu yang memiliki JR Pass, cukup tunjukkan pass-mu dan kamu bisa menaiki kereta tanpa biaya tambahan lagi. Perjalanan kereta dari Sapporo ke Otaru memakan waktu sekitar 45 menit.

Bagi saya, perjalanan menuju Otaru ini sangat berkesan. Selama perjalanan, saya disuguhi pemandangan laut yang cantik – meski agak was-was karena kala itu ombak cukup tinggi dan besar. Ditambah lagi dengan hujan salju yang turun sejak pagi hari – dan prakiraan cuaca yang menyebutkan bahwa ada potensi badai salju. Hal seperti ini harus menjadi perhatian kita sebagai turis, loh, karena apabila kita abai, bisa-bisa terjebak badai. Kereta pun akan berhenti beroperasi – jangan sampai kita tak bisa kembali, ya.

Setibanya di stasiun Otaru, saya berjalan kaki sekitar 5-10 menit untuk mencapai Kanal Otaru. Meski dekat, tetapi karena hujan salju yang belum mereda, saya harus berjalan pelan agar tidak terpeleset salju – selain karena udara yang super dingin juga, sih. Sempat mampir ke KFC untuk makan siang, hahaha (dan menghangatkan diri).

Suasana di Kanal Otaru saat musim dingin

Setibanya di sini, saya melihat banyak turis yang bergantian mengambil foto di ujung kanal ini (mohon maaf, foto turis lainnya tidak masuk di frame ini, haha). Sepertinya ada yang dari Indonesia juga seperti saya, hehe. Saat musim dingin, tidak banyak aktivitas yang bisa dilakukan di area ini – hanya berfoto, makan, atau berbelanja di toko-toko sepanjang kanal. Mungkin saat musim semi atau musim panas, Kanal Otaru membuka jasa cruise bagi turis yang ingin menaiki perahu untuk menyusuri kanal.

Tidak mudah mengambil foto saat bersalju seperti ini. Selain dingin, salju sebenarnya basah – sama saja seperti hujan. Terkadang kita juga harus melepaskan sarung tangan agar bisa menekan tombol kamera pada ponsel atau tombol shutter. Nah, tips dari saya adalah gunakan sarung tangan dengan desain khusus yang membuat kamu tetap bisa menekan layar ponsel tanpa harus melepaskannya.

Kanal Otaru berselimutkan salju tebal
Bahkan butiran salju pun terlihat jelas!

Karena khawatir akan ada badai salju, daripada nantinya gak bisa kembali ke Sapporo, saya tidak melanjutkan eksplorasi lebih jauh di area Otaru ini. Jika kamu ingin berkunjung ke Otaru, kamu juga wajib melihat museum Otaru Music Box, dan mencicipi aneka seafood segar.

Oh ya, tips singkat saat berlibur di musim dingin: gunakan sepatu atau alas kaki yang khusus untuk medan bersalju. Pakai juga kaus kaki tebal ya. Kamu tentunya gak mau ‘kan, kaki atau jari-jari kaki terasa beku atau sulit digerakkan.

Dari Otaru, enaknya kemana lagi ya? jalan-jalan di pusat kota atau justru melihat pemandangan kota di malam hari dari pegunungan? Nantikan cerita selanjutnya di #SapporoSeries!